Wednesday, April 10, 2013

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Office



Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word
Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit, suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak, bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya*

Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum bisa pake Ms Word? Apa bedanya kamu dengan atasan kamu!!! *btw, kelas ini aktif sekali ya, banyak pertanyaan*

Langkah pertama, kamu selesaiin dulu aja ‘batang tubuh’ konsep laporan --proposal, atau dokumen apapun itu-- kamu, ntar kalau udah beres baru kita bicarakan masalah Daftar Isi.

Kalau udah, kedua, blok kata atau frasa judul yang akan kamu tampilkan di Daftar Isi, lalu klik pada toolbar atas ‘Heading 1’. Biar kamu nggak bingung, garuk-garuk kepala sampe ketombemu terbang kemana-mana, ni saya kasih ilustrasinya:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiaR7unaWItznnVslvVmHnU99hu1r0rbeEADZCktDsArSRJtIwc1jPqB_JP_Sg856mr1pj2-pifS-59AthGTPdkOnTn4PKjT9ftpFV0jGfiH3GCpWGYgO2I3pXs98lF3AJUuLF0rz1sN4E/s400/1.jpg
Membuat Daftar Isi Otomatis (Langkah 2)

Jelas, kan ya?

O ya, mungkin judul yang kamu blok letaknya bakal kegeser-geser --tapi tenang, ga sampe geser ke monitor tetangga kok; berubah ukuran, jenis, dan bahkan warna font-nya. Kamu nggak usah sedih, karena itu bisa di-edit lagi sesuka hati kamu, kok.
 
Langkah ketiga, blok kata atau frasa sub judul yang akan kamu tampilkan di Daftar Isi, lalu klik pada toolbar atas ‘Heading 2’.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1aSJwEdwP2UzmS-qsaXVdx3XJfuVqLGV8iAgz7hQn6PzatwPEMQYf59x2zUT-D60k7OSEpL5-f19GKxykZjzdItIu6ZZrjLFFMU1sXqAe10l7EGmpQ-MDCAzdVAX6_qKLu3EHSpViiqP2/s400/2.jpg
Membuat Daftar Isi Otomatis (Langkah 3)

Langkah keempat, kamu lakukan hal yang sama pada judul dan sub judul, bab, sub bab, atau apa pun itu istilahnya, yang mau ditampilkan di Daftar Isi, sampai akhir dokumen kamu. O ya, kalau ada sub-sub judul, bertarti kasih ‘Heading 3’ ya. Kalau masih ada sub-sub-sub judul, kasih ‘Heading 4’, dst kalau perlu sampai ‘Heading 99’!! Etapi Ms Ofiice nggak nyediain sampe ‘Heading 99’ deh, kayaknya. *Btw, paham, kan? Kalau nggak paham, yaaa kamu harus lebih giat lagi belajarnya ya, Nak.*

Kalau udah, langkah pamungkas adalah kamu sediakan 'lahan kosong' di dokumen kamu itu, terus kamu pergi ke tab Reference di toolbar atas, klik Table of Contents,  pilih Automatic Table of Contents. Taraaa.... Wow, mejik!

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjssLO768CgP-215QfLirzg1L-r5d7l3fVrJ0LjwzpPFES8tqSEZkQhdibzHcXt-z-EkExZwWMjpxL1_qSfGC4ijWXSrxFJE7qHWZ2SRbrMO5LD-9_wk-ljhQqJaEkhIvyRHOpROi1eRSJn/s400/3.jpg
Membuat Daftar Isi Otomatis (Langkah 5)
Udah, tinggal dirapiin aja, Daftar Isinya, sesuka hati kamu --atau sesuka hati atasan kamu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3r2RcjuqwLeUVX79_dpFaL1jViagbFQruz4HCz2o0vKqfvR64er3Kwh8NG_xtTDL2MVe_K2LfSMCbVWSp43Y7QUzmj1TEeOMqLMqbCBgnkn-EsJ2FDhA7OfMrJoC6zLSbVUyBvazZn8XJ/s400/4.jpg
Membuat Daftar Isi Otomatis (Rapikan)
O ya, sesuai tujuan semula, biar kalau 'batang tubuh'nya di-edit dan halamannya berubah-ubah, kamu ga perlu teliti ulang nomor halaman di Daftar Isi, kamu cukup klik kanan pada Daftar Isi, terus klik Update Field.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5wMbORBJeQ-kKE30gzu_ULnruOiyj2SCvI4EsfNZDeNyGBmoqoANl4x0vlGb7JtwPc7bgb4qtr6YFKb0ydVtCRBxb1QJCaaEpwziazG9O1m0CVD-1O2LNArffxjpukS5GnIhbeU0uAlRc/s400/5.jpg
Membuat Daftar Isi Otomatis (Update Field)
Selesai. Tutorial ini gratis, tis. Tapi kalau kamu maksa-maksa pengen bayar, kasih aja seikhlasnya ke fakir miskin di sekitar kamu ya. Sampai jumpa lagi di tutorial yang lain, insyaAllah.

DOA



Yaa Allah, jadikanlah kawan-kawan jamaah yang me-LIKE ini Engkau Rahmati, berikanlah mereka kesehatan keselamatan keberkahan pada keluarganya, dan terutama keimanan yaa Robb, jagalah mereka berkahi rezekinya, entengkan hatinya beribadah, dhuha, tahajud, bersedekah dan segala kebaikan lainnya. Kabulkan hajatnya yaa Rabb, lindungi mereka dari berbagai macam kesesatan lahir dan bathin, hilangkan semua penyakit lahir dan penyakit bathin, lindungi mereka, lindungi kami kaum Muslimin di mana pun mereka berada berilah cahaya-Mu ya Rabb agar kami tidak salah jalan.
"Ya Allah, kayakanlah aku dengan ilmu, hiaskanlah diriku dengan ketenangan jiwa dan muliakanlah diriku dengan takwa serta elokkanlah diriku dengan kesehatan. Aamiin."

Ya Allah panjangkanlah umur kami
Karuniankanlah kami keshatan yang baik
Terangilah hati kami dengan Nur pancaran Iman Mu
Dekatkan kami kepada kebaikan
Dan jauhkan kami dari segala kejahatan
Karuniakan kami kesenangan ketenangan dan kecemerlangan
 Dan hidayah dari mu dlam menempuh cobaab dan liku2 kehidupan di dunia dan di akhirant amin.

PEMECAHAN MASALAH DALAM QCC/ GKM

PEMECAHAN MASALAH DALAM GKM 

Pemecahan masalah adalah media perantara untuk mencapai tujuan GKM, artinya melalui pemecahan masalah ini peranan gugus akan memperoleh makna pengakuan serta penghargaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir GKM, yaitu peningkatan atau usaha dalam arti yang seluas-luasnya. Dengan demikian, pemecahan masalah adalah kegiatan yang sentral dan sekaligus vital yang patut memperoleh perhatian besar dari semua pihak. Masalah-masalah yang digarap oleh gugus adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan yang pada akhirnya akan mempengaruhi mutu suatu usaha sebagaimana tercermin secara teknis manajemen, moral-etika, serta teknis ilmiah bagi kepentingan semua pihak yaitu produsen, konsumen dan pemerintah serta masyarakat luas.

Metode pemecahan masalah dalam GKM secara umum dikenal dengan menggunakan tujuh (7) perangkat alat dan delapan (8) langkah pemecahan masalah. Secara berurutan bisa dilihat di bawah ini :

Tujuh (7) perangkat alat dalam GKM:
1. Stratifikasi
2. Lembar Data
3. Diagram Pareto
4. Diagram Ishikawa (tulang ikan)
5. Peta Kendali
6. Histogram
7. Diagram Tebar

Delapan (8) langkah dalam GKM:
1. Menentukan tema masalah.
2. Mengumpulkan dan menyajikan data.
3. Menentukan sebab-sebab masalah.
4. Menyusun rencana perbaikan
5. Melaksanakan rencana perbaikan
6. Memeriksa hasil perbaikan.
7. Menentukan standarisasi.
8. Menetapkan rencana berikutnya.

 A. Tujuh (7) Perangkat Alat dalam GKM
1. Stratifikasi (Pengelompokan)
Adalah usaha untuk menguraikan dan mengklasifikasikan persoalan menjadi kelompok-kelompok atau golongan sejenis atau menjadi unsur tunggal dari persoalan, sehingga persoalan menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti serta menghindari salah interpretasi.
2. Lembar Periksa (Lembar Data)
Adalah lembaran (sheet) yang digunakan untuk mencatat kegiatan atau kejadian (data) dengan format yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Pengisi sheet tinggal memberikan tanda pada kolom yang sudah disediakan.
Guna lembar periksa ini selain memudahkan dalam pemeriksaan juga memudahkan dalam membuat rekapitulasi dan memudahkan analisis terhadap masalah.
3. Diagram Pareto
Diagram pareto digunakan untuk menampilkan data dengan tujuan untuk mengetahui suatu penyebab yang memberikan pengaruh yang paling besar terhadap akibat. Dengan demikian bisa segera dilakukan langkah perbaikan berdasarkan skala prioritas, yaitu penyebab yang paling besar pengaruhnya terhadap akibat.
4. Diagram Ishikawa (Tulang Ikan) / Fish Bone Chart
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sebab dan akibat dari suatu kegiatan. Dengan diagram Ishikawa kita dapat menjabarkan banyak sekali semua penyebab, mulai dari penyebab yang paling dekat dengan akibat (masalah), sampai penyebab yang tidak dekat dengan akibat (masalah). Diagram Ishikawa biasa juga disebut sebagai diagram Tulang Ikan (Fish Bone Chart) karena melihat bentuk dari anak panah yang menyerupai tulang ikan.
Untuk memudahkan dalam menginventarisasi semua penyebab yang berpengaruh terhadap akibat (masalah) dengan menggunakan diagram Ishikawa harus mempertimbangkan faktor 4M dan 1L yaitu : Mesin, Material, Metode (cara), Man (orang) dan Lingkungan, yang ditempatkan pada tulang ikan yang pertama. Secara baku bentuk diagram Ishikawa (tulang ikan) bisa dilihat di bawah ini:
Untuk menguraikan lebih dalam lagi semua penyebab, sebaiknya menggunakan metode sumbang saran (brain storming), karena semakin banyak informasi yang dikumpulkan, semakin baik hasilnya. Selain itu dengan metode bertanya “mengapa” yang berulang bisa mengefektifkan dalam menguraikan semua penyebab yang berpengaruh terhadap akibat, baik langsung maupun tidak langsung. Pertanyaan “mengapa” ini bisa dihentikan, jika dirasakan pertanyaan “mengapa” tersebut sudah tidak diperlukan karena sudah terbayang suatu tindakan penanggulangan dari penyebab tersebut.
5. Peta Kendali (Control Chart)
Merupakan grafik garis dengan pencantuman batas maksimum dan minimum yang merupakan batas daerah pengendalian. Peta kendali juga bisa dipergunakan untuk mengukur apakah proses (kegiatan produksi) dalam keadaan terkendali atau tidak. Proses dikatakan dalam keadaan terkendali jika unit yang diukur berada dalam batas-batas kendali.
Pada peta kendali bisa diketahui adanya penyimpangan tetapi tidak terlihat penyebab penyimpangan tersebut. Peta kendali hanya menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu.
Ada beberapa jenis peta kendali, tetapi untuk penyajian data yang sering dipakai adalah peta kendali X-R, yang bentuknya seperti di bawah ini :
6. Histogram
Histogram adalah diagram berupa diagram batang (balok) yang menggambarkan penyebaran (distribusi) data yang ada, jadi dengan menggnakan histogram, data yang dikumpulkan akan dengan mudah diketahui sebenarnya (distribusinya).
7. Diagram Tebar
Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi (hubungan) atau tidak antara 2 variabel. Diagram tebar bisa juga digunakan untuk mengetahui apakah suatu penyebab yang diduga mempengaruhi atau tidak terhadap akibat (masalah) yang sedang dihadapi.
B. Delapan (8) Langkah dalam GKM
Sebenarnya delapan langkah untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh GKM merpakan siklus PDCA yaitu Plan (rencana), Do (mengerjakan), Check (memeriksa), Action (tindakan). Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah : 
1. Langkah 1 : Menentukan Tema Masalah
Tema merupakan kejadian atau masalah yang perlu ditanggulangi oleh GKM yang diambil dari masalah yang berkembang di lingkungan kerja GKM. Cara penentuan tema bisa dilakukan 2 cara :
a. Mengambil salah 1 masalah tema) yang menjadi prioritas dari beberapa masalah yang ada di lokasi kerja gugus. Hal-hal yang mendasari prioritas ini misalnya masalah tersebut mempunyai peluang besar kontribusinya terhadap mutu usaha (cost, kualitas produk, safety, dsb).
b. Mengambil 1 masalah (tema) yang ada di lokasi kerja gugus yang menjadi kesepakatan dari semua anggota gugus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan tema (penilaian masalah) :
a. Menyangkut bidang kerja dan mengacu pada kebijaksanaan manajemen (perusahaan).
b. Mampu dipecahkan oleh gugus, terutama pada awal terbentuknya gugus, sebaiknya memilih tema yang relatif mudah.
c. Masalah (tema) yang dipilih harus spesifik (tidak terlalu luas), sehingga siapapun bisa mengerti dengan jelas dengan membaca tema tersebut.
2. Langkah 2 : Menyajikan Fakta dan Data
Langkah kedua ini ditujukan untuk menyajikan semua fakta dan data yang diperlukan untuk mendukung beberapa hal, misalnya :
a. Menyajikan data sebagai dasar pemilihan tema (masalah).
b. Menyajikan data yang menggambarkan masalah yang dihadapi (yang akan diselesaikan)
                  Alat-alat yang bisa digunakan pada langkah kedua ini misalnya :
a. Diagram Pareto, digunakan untuk memparetokan semua masalah yang ada di lokasi kerja sehingga bisa diketahui masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu.
b. Histogram, digunakan untuk menyajikan data-data sebagai gambaran awal dari suatu masalah yang akan diselesaikan.
c. Peta Kendali, digunakan untuk menyajikan penyimpangan-penyimpangan dari suatu masalah yang dihadapi dan yang akan diselesaikan.
d. Stratifikasi, lembar periksa, yang keduanya bisa digunakan untuk memulai suatu penentuan tema (masalah)
3. Langkah 3 : Menentukan Penyebab
Menentukan penyebab dibagi menjadi 2 tahap yaitu :
a. Menentukan semua penyebab yang mungkin berpengaruh terhadap masalah. Untuk menentukan semua penyebab ini bisa digunakan alat diagram Tulang Ikan (Ishikawa) dengan teknik sumbang saran yang melibatkan semua anggota gugus.
b. Memilih penyebab yang paling mungkin (dominan) di antara semua penyebab yang ada (point no. 1). Untuk memilih penyebab yang dominan ini bisa dilakukan 2 cara sesuai dengan karakteristik penyebabnya.
Jika penyebab-penyebab tersebut pengaruhnya bisa dikuantitatifkan, maka bisa menggunakan diagram pareto sehingga akan dipilih penyebab yang berpengaruh paling besar, atau bisa menggunakan diagram tebar sehingga akan diketahui penyebab-penyebab yang benar-benar memberikan pengaruh terhadap masalah.
Jika penyebab-penyebab tersebut pengaruhnya tidak bisa dikuantitatifkan (kualitatif), pemilihan penyebab yang dominan bisa dilakukan melalui kesepakatan yang melibatkan semua anggota gugus.
Perlu diingat juga bahwa sering dijumpai dari penyebab-penyebab yang sudah dikumpulkan sangat sulit untuk menentukan penyebab yang dominan. Oleh karena itu, pemilihan penyebab yang dominan ini bisa diabaikan dan semua penyebab yang sudah dkumpulkan tadi langsung dibuat rencana penanggulangannya (rencana perbaikan).
4. Langkah 4 : Merencanakan Perbaikan
Langkah ke-4 ini bertujuan mencari pemecahan untuk menghilangkan semua penyebab (penyebab yang dominan) yang sudah ditentukan sebelumnya. Merencanakan langkah perbaikan di dalam GKM dapat ditentukan dengan teknik sumbang saran (penyampaian ide) dari semua anggota gugus dengan tetap mengacu pada pemilihan langkah perbaikan yang paling efektif dan efisien.
Untuk memudahkan penjabarannya, merencanakan langkah perbaikan bisa menggunakan prinsip 1H-5W yaitu How, What, Why, Where, Who, dan When.  
5. Langkah 5 : Melaksanakan Perbaikan
Langkah ke-5 ini adalah melaksanakan semua rencana perbaikan yang sudah disepakati dan dibahas dengan matang oleh semua anggota gugus.
Dalam melaksanakan perbaikan ini perlu dijelaskan juga tentang pentingnya kesungguhan dan partisipasi penuh dari semua anggota gugus sesuai tugas yang sudah dibagikan dan diharapkan juga semua pelaksanaan dari rencana perbaikan bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang disepakati.
6. Langkah 6 : Memeriksa Hasil Perbaikan
Setelah semua rencana sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan yang disepakati, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa hasil dari perbaikan tersebut, untuk mengukur apakah semua perbaikan yang dilakukan oleh gugus bisa menanggulangi penyebab yang mempengaruhi suatu masalah.
Cara memeriksa hasil perbaikan ini bisa dilakukan dengan membandingkan kondisi masalah sebelum perbaikan dan kondisi masalah setelah perbaikan atau dengan membandingkan data yang menggambarkan masalah sebelum perbaikan dan data yang menggambarkan setelah perbaikan.
Penyajian data yang menggambarkan masalah setelah perbaikan hendaknya menggunakan alat yang sama dengan penyajian data yang menggambarkan masalah sebelum perbaikan. Jika sebelumnya menggunakan diagram pareto, maka setelah perbaikan harus menggunakan diagram pareto. Alat-alat lain yang digunakan di langkah ke-6 selain diagram pareto adalah lembar periksa, histogram dan peta kendali.
7. Langkah 7 : Standarisasi
Setelah langkah perbaikan yang dilakukan sudah diperiksa dan bisa mengatasi penyebab masalah yang dihadapi, langkah berikutnya perlu dibuatkan standarisasi yang bisa dijadikan acuan kerja di lokasi kerja gugus dan ditujukan pula untuk mencegah masalah yang muncul sebelumnya akan terulang lagi. Jika perlu standarisasi ini juga bisa disebarluaskan kepada lokasi kerja yang lain yang sejenis dengan lokasi kerja gugus. Standarisasi yang dibuat bisa meliputi standar untuk cara kerja (metode), manusia (operator/mekanik), material, mesin dan lingkungan kerja.
8. Langkah 8 : Merencanakan Langkah Berikutnya
Pada dasarnya merencanakan langkah berikutnya adalah menentukan masalah selanjutnya yang akan diselesaikan oleh gugus dan prinsipnya sama dengan penentuan tema masalah seperti di langkah pertama yaitu masalah yang dipilih untuk diselesaikan bisa melalui 2 cara yaitu :
Memilih masalah yang paling prioritas dari masalah-masalah yang ada di lokasi kerja, atau
Memilih masalah melalui kesepakatan semua anggota gugus

QCC (Quality Control Circle)

APA ITU QCC

  1. Menghasilkan dan memberikan produk yang berkualitas, tepat waktu dan harga yang bersaing merupakan faktor utama bagi perusahaan agar kepuasan pelanggan terpenuhi sehingga dapat memenangkan persaingan, tetapi tidak harus dengan biaya yang tinggi.
  2. QCC adalah Quality Control Circle / Gugus Kendali Mutu, yaitu pembentukan kelompok-kelompok kerja untuk dapat memperbaiki QCDSM didalam perusahaan :
•  Quality (Kualitas yang baik)
•  Cost (Biaya yang rendah)
•  Delivery (Tepat Waktu Pengiriman)
•  Safety (Keselamatan Kerja yang baik)
•  Morale (Moral karyawan yang baik)

Tuesday, April 9, 2013

SEORANG IBU DI MATA ISLAM

Seorang ibu sejati adalah seorang yang dimuliakan oleh Allah swt. Peran menjadi seorang ibu sejati begitu berat dan melelahkan, namun semua itu tidak dirasakannya karena cintanya yang tulus kepada anaknya. Sejak mulai mengandung, ibu sejati harus bersusah payah saat beraktivitas, sampai proses melahirkan yang orang jawa bilang "Toh Nyowo", kemudian saat si anak lahir di dunia ibu sejati rela merawatnya hingga tumbuh besar tanpa mengharap imbalan dan cinta tulus kepada anaknya tidak pernah pudar sampai dia meninggal. Maka sungguh pantaslah jika seorang ibu dimuliakan oleh Allah.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (Luqman: 14)

Seperti apa kemuliaan seorang ibu dapat digambarkan dalam hadits-hadits berikut yang kami kumpulkan dan pilih dari sumber-sumber di internet. Semoga hadits-hadits berikut ini benar, jika ada kesalahan mohon koreksinya.


عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السَّلَمِيِّ أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ، وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيْرُكَ. فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا

Dari Mu’wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.”


Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya oleh seorang sahabatnya:

يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال أمك. قال: ثم من؟. قال: أمك. قال: ثم من؟. قال: أبوك

Abu Hurairah radhiallahu 'anh berkata:
Seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya:
“Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ibu kamu.”
Dia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Baginda menjawab: “Ayah kamu.”
(Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya – hadis no: 5971 (Kitab al-Adab, Bab siapakah manusia yang paling berhak untuk dilayan dengan baik).


Aisyah Radhiyallahu'anha berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam“Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, “Ibunya.”

إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوْقَ الأُمَّهَاتِ…

“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi kalian berbuat durhaka kepada para ibu ….” (HR. Al-Bukhari no. 5975 dan Muslim no. 4457)

[sumber : Blog islamwiki.]

10 Kebiasaan yang dapat Merusak Otak

Ternyata otak bisa rusak karena hal-hal berikut ini..

1. Tidak Sarapan Pagi

Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.

2. Makan Terlalu Banyak

Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

3. Merokok

Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.

4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak

Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak

5. Polusi Udara

Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.

16 Kebaikan Sujud dalam Shalat


Pakar sains mengatakan sujud ketika solat adalah waktu manusia paling menggalakan sistem pernafasan dan mengembalikan kedudukan organ ke tempat asalnya. Percaya atau tidak, berikut adalah hikmah yang diperoleh daripada perbuatan bersujud ketika sembahyang.

1. Membetulkan kedudukan buah pinggang yang terkeluar sedikit daripada tempat asalnya.
2. Membetulkan pundi peranakan yang jatuh.
3. Melegakan sakit hernia.
4. Mengurangkan sakit senggugut ketika haid.
5. Melegakan paru-paru daripada ketegangan.
6. Mengurangkan kesakitan bagi pesakit apendiks atau limpa. 7. Kedudukan sujud adalah paling baik untuk berehat dan mengimbangkan lingkungan bahagian belakang tubuh.
8. Meringankan bahagian pelvis.
9. Memberi dorongan supaya mudah tidur.
10. Menggerakkan otot bahu, dada,leher, perut serta punggung ketika akan sujud dan bangun daripada sujud. Pergerakan otot ini akan menjadikan ototnya lebih kuat dan elastik,secara semula jadi dan ia juga akan memastikan kelancaran perjalanan darah.
11. Bagi wanita, pergerakan otot itu menjadikan buah dadanya lebih baik,mudah berfungsi untuk menyusukan bayi dan terhindar daripada sakit buah dada.
12. Sujud juga mampu mengurangkan kegemukan.
13. Pergerakan bahagian otot sewaktu sujud juga boleh memudahkan wanita bersalin.organ peranakan mudah kembali ke tempat asal serta terhindar daripada sakit gelombang perut.(Convulsions).
14. Organ terpenting iaitu otak kita juga akan menerima banyak bekalan darah dan oksigen.
15. Mengelakkan pendarahan otak jika tiba-tiba menerima pengepaman darah ke otak secara kuat dan mengejut serta terhindar penyakit salur darah dan sebagainya. Dari segi psikologi pula, sujud membuatkan kita merasa rendah diri di hadapan Yang Maha pencipta sekali gus mengikis sifat sombong,riak takbur dan sebagainya.
16. Manakala dari sudut perubatan pula, kesan sujud yang lama akan menambahkan kekuatan aliran darah ke otak yang boleh mengelakkan pening kepala dan migrain, menyegarkan otak serta menajamkan akal fikiran sekali gus menguatkan mentaliti seseorang.

Untuk itu marilah kita sama-sama mengamalkan sujud dalam solat yang banyak dan lama-lama bagi satu-satu sujud. Dan sujud lama dalam solat terutamanya dalam solat sunat yang bersendirian adalah digalakkan di dalam Islam. Wallahu a’lam.

sumber: Harian metro online

DOCUMENT CONTROL



 
DOKUMEN CONTROL

A.          Pengertian Tentang Dokument Kontrol

Dokumen Kontrol Adalah suatu system yang menangani masalah pencatatan transaksi dokumen yang terjadi dalam perusahaan. Keberadaan dokumen control adalah salah satu prosedur yang harus dipenuhi bagi sebuah perusahaan untuk dapat memiliki sertifikat ISO 9000´. Pihak ISO 9000 pada dasarnya tidak menyebutkan secara eksplisit mengenai keharusan adanyas ystem dokumen control dengan standar tertentu. Pihak ISO 9000 hanya mensyaratkan adanya proses/prosedur control of document dan control of record. Secara singkat bahwa yang dimaksudd engan document and record control adalah system yang menjamin bahwa semua staff yang adadalam perusahaan memiliki sebuah dokumen yang tepat. Dan untuk keperluan itulah sistemd okumen control lahir.Untuk menjaga validasi informasi suatu system dokumen control meliputi proses pencatatan permintaan pembuatan dokumen baru dan pencatatan permintaan untuk revisi dokumen.

B.            ISO 9000

ISO 9000 adalah salah satu seri yang dikeluarkan oleh badan standarisasi internationl. ISO 9000 termsuk didalam standar eksternal. artinya bahwa standar ini mendefinisikan cara bagaimana suatu organisasi berhubungan dengan klien dan kompetitornya seri atau keluarga ISO 9000 terfokus pada manajemen yang berkualitas. yang berarti bahwa suatu organisasi Harus dapat Memenuhi Kepuasan Pelanggan,mempunyai aturan aturan yang berjalan dengan baik, berorientasi pada pelanggan dan perkembangan secara berkeseimbangan.Termasuk didalamnya adalah:
1.      ISO 9001

Secara umum digunakan pada perusahaan dagang yang merancang dan menghasilkan produk mereka sendiri. ISO 9001 terdiri dari 20 quality system requirements yang harus dipenuhi.
2.      ISO 9002

Digunakan pada fasilitas-fasilitas yang produknya masih bergantung pada sub kontraktor lain. Syarat untuk mendapatkan sertifikat ini mengikuti syarat pada ISO 9001 kecuali pada bagian elemen design control.




3.      ISO 9003

Merupakan seri yang mempunyai cakupan area paling kecil disbanding dua seri sebelumnya. Syarat untuk mendapatkan seri ini cukup dengan memenuhi inspeksi final, beberapa procedure, dan 16 syarat dari 20 syarat yang diperuntukkan bagi seri ISO 9001.
 
C.           Wewenang Dan tanggung Jawab

1. Melakukan pengaturan dan penatausahaan dokumen perusahaan termasuk didalamnya penyimpanan, penggandaan, penandaan dan distribusi/penyebaran dokumen.
2. Melakukan pembuatan dokumen baru, revisi dokumen, penarikan atas dokumen yang direvisidan pemusnahan dokumen yang telah kadaluwarsa.
3. Melayani dan memastikan bahwa peminjaman dokumen oleh unit kerja lain telah dilakukansesuai prosedur yang berlaku dan dokumen yang dipinjam telah dikembalikan tepat waktu.
4. Bertanggung jawab mengenai semua hal-hal dokumentasi yang terkait, seperti ISO 9000,S MC (safety management certificate).
5. Mengendalikan semua dokumen yang diperlukan perusahaan meliputi dokumen system keselamatan, surat-surat ijin sertifikat, peta (Drawing) dan buku-buku publikasi lain. CopyRight@Pt. Truba Jaya Engineering.