Tahapan-tahapan Kehidupan
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dari [1]
tanah (at-turab) dan ruh. Allah SWT membekalinya dengan hati, akal dan
jasad, sehingga manusia memiliki tekad (al-‘azmu), ilmu dan amal. Dengan
berbekal ketiganya manusia diberi amanah oleh Allah SWT, sebuah amanah yang
makhluk-makhluk lain yang besar-besar, jauh lebih besar dari manusia, seperti
langit, bumi dan gunung-gunung, menolak untuk menerimanya (33:72). Amanah yang
diterima manusia berupa ibadah (51:56) yang merupakan tujuan penciptaannya dan
khilafah (2:30) yang merupakan fungsi manusia di dunia. Kedua amanah ini kelak
akan dimintai pertanggungjawabannya di hari akhir.
Sesungguhnya manusia hidup bukan hanya di dunia saja,
tetapi telah menjalani kehidupan lain sebelum ke dunia dan akan menjalani
kehidupan lainnya lagi setelah di dunia. Itulah tahapan-tahapan kehidupan
manusia. Allah SWT berfirman:
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ
بِاللهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ
يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
“Mengapa kamu kafir kepada Allah,
padahal kamu tadinya mati (1),
lalu Allah menghidupkan kamu (2),
kemudian kamu dimatikan (3) dan dihidupkan-Nya kembali (4), kemudian kepada-Nya-lah
kamu.” (2:28).
Secara
garis besar penjelasan ayat di atas ditunjukkan oleh Tabel 1.
Tabel 1 Mengapa kamu kafir kepada Allah??
No
|
Potongan
Ayat
|
Keterangan
|
1
|
padahal kamu tadinya mati
|
Mati
|
2
|
lalu Allah menghidupkan kamu
|
Hidup
|
3
|
kemudian kamu dimatikan
|
Mati
|
4
|
dan dihidupkan-Nya kembali
|
Hidup
|
5
|
kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan
|
Dikembalikan
|
Secara
lebih rinci, seluruh tahapan kehidupan yang telah dan akan dialami manusia
ditunjukkan oleh Tabel 2. Seluruh manusia akan mengalami 14 (empatbelas) alam,
dari alam ruh hingga surga/neraka. 11 alam di antaranya adalah alam setelah
manusia mati. Sungguh perjalanan yang sangat panjang menuju surga/neraka.
Tabel 2 Seluruh
tahapan kehidupan manusia
AYAT
|
ALAM
ANTARA
|
ALAM UTAMA
|
padahal
kamu tadinya
mati
|
|
1) Alam Kesatu : ALAM ROH /ALAM ARWAH
yakni alam Awal manusia diciptakan dan tidak ada satupun manusia
mengetahuinya karena bagi Allah SWT tidak ada batas Ruang / Waktu dan Tempat
|
lalu
Allah menghidupkan kamu
|
2) Alam Kedua : ALAM RAHIM
yakni alam dimana manusia
tercipta melalui suatu proses pembenihan di dalam Rahim/ kandungan yang
lamanya sudah ditentukan 9 bulan
|
3) Alam Ketiga : ALAM DUNIA
yakni alam ujian sebagaimana
yang kita sedang alami bersama sekarang ini.
|
kemudian kamu dimatikan
|
4) Alam Keempat : ALAM
SAKARATUL MAUT
yakni alam pada saat roh manusia
dicabut oleh Allah swt yakni alam antara Dunia menuju alam kubur
|
5) Alam Kelima : ALAM KUBUR atau
ALAM BARZAH,
yakni alam di mana manusia akan
memperolah Siksa atau Nikmat kubur tergantung perbuatannya selama hidupnya di
dunia sambil menunggu datangnya hari kiamat. Dan bagi yang memperoleh nikmat
kubur, mereka para ahlul kubur seperti tidur saja layaknya
|
dan dihidupkan-Nya
kembali
|
6) Alam Keenam :
KIAMAT atau disebut AKHIR ZAMAN atau Yaumul Qiyamah yakni alam dimana
Allah swt memusnahkan Bumi - mahluk hidup beserta seluruh isinya Lihat Situs
kiamat
7) Alam Ketujuh: KEBANGKITAN
|
8) Alam Kedelapan :
ALAM MASYHAR yakni alam dimana Manusia dibangkitkan kembali dari Alam
Kubur oleh Allah swt serta berkumpul di Padang Masyhar dan masing masing
manusia tidak mengenal satu sama lainnya
|
kemudian kepada-Nya lah kamu
dikembalikan
|
9) Alam
Kesembilan: BALASAN
10) Alam Kesepuluh: DIHADAPKAN KEPADA ALLAH DAN
PERHITUNGAN
11) Alam
Kesebelas: KOLAM
12) Alam
Keduabelas: TIMBANGAN
13) Alam
Ketigabelas: JALAN
|
14) Alam Kesembilan : SORGA DAN NERAKA
a) ALAM SORGA: alam kenikmatan bagi manusia yang selamat
setelah dihisab oleh Allah SWT
b) ALAM NERAKA: alam kesengsaraan/siksaan bagi manusia yang tidak selamat setelah dihisab oleh Allah SWT |
Alam Kubur (Al-Barzakh)
Alam
kubur disebut juga alam barzakh (dinding), karena kubur adalah dinding yang
memisahkan antara dunia dan akhirat. Di dalam al-Qur’an kata ”barzakh” disebut di tiga ayat, yaitu 23:100, 25:53
dan 55:20. Barzakh yang bermakna kubur terdapat pada surat 23:100. Allah SWT
berfirman, ”Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka
dibangkitkan.” Sedangkan
surat 25:53 dan 55:20 berkaitan dengan dinding pemisah antara dua lautan.
Allah SWT banyak menyebutkan tentang kubur
di dalam al-Qur’an baik secara eksplisit maupun implisit, begitu pula
Rasulullah SAW di dalam haditsnya yang mulia. Firman Allah SWT tentang alam
kubur:
”dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah
datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua
orang di dalam kubur.” (22:7).
”dan tidak sama orang-orang yang hidup dan
orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di
dalam kubur dapat mendengar.” (35:22)
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah
putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah
berada dalam kubur berputus asa.” (60:13)
”pada hari mereka keluar dari kubur
dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala.”
(70:43)
”kemudian Dia mematikannya dan
memasukkannya ke dalam kubur.” (80:21)
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila
dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur.” (100:9)
”sampai kamu masuk ke dalam kubur.”
(102:2)
”yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu
kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam
(di dalam kubur) kecuali sebentar saja.” (17:52)
”Dan janganlah sekali-kali kamu menshalati
(jenazah) seseorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri
(mendo'akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah
dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.” (9:84)
”Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.”
(23:16)
”Berkatalah orang-orang yang
kafir:"Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita;
apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?” (27:67)
”Dan Yang menurunkan air
dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu
negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).”
(43:11)
Rasulullah
SAW bersabda: ”Apabila seseorang dari kamu berada
dalam keadaan tasyahhud, maka hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah
dari empat perkara dengan berdoa: yang bermaksud: Ya Allah! Sesungguhnya aku
memohon perlindungan kepadaMu dari siksaan Neraka Jahannam, dari siksa Kubur,
dari fitnah semasa hidup dan selepas mati serta dari kejahatan fitnah Dajjal.”
Dalam
Lu’lu’ wal Marjan hadits no. 1822 – 1826 [4] disebutkan
sabda Nabi SAW:
”Sesungguhnya
seorang jika mati, diperlihatkan kepadanya tempatnya tiap pagi dan sore. Jika
ahli sorga, maka diperlihatkan sorga, dan bila ia ahli nereka (maka
diperlihatkan neraka). Maka diberitahu: Itulah tempatmu kelak jika Allah
membangkitkanmu di hari kiamat.” (HR. Bukhori dan Muslim)
”Nabi
SAW keluar ketika matahari hampir terbenam, lalu beliau mendengar suara, maka
bersabda: Orang Yahudi sedang disiksa dalam kuburnya.” (HR. Bukhori dan
Muslim)
”Sesungguhnya
seorang hamba jika diletakkan dalam kuburnya dan ditinggal oleh kawan-kawannya,
maka didatangi dua malaikat, lalu mendudukannya keduanya dan menanyakan: Apakah
pendapatmu terhadap orang itu (Muhammad SAW)? Adapun orang beriman maka
menjawab, ’Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan utusanNya.’ Lalu diberitahu:
Lihatlah tempatmu di api neraka, Allah telah mengganti untukmu tempat di sorga,
lalu dapat melihat keduanya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
”Seorang
mu’min jika didudukkan dalam kuburnya, didatangi dua malaikat, kemudian dia
mengucapkan, ’Asyhadu an laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah’
maka itulah arti firman Allah, ’Allah akan menetapkan orang yang beriman dengan
kalimat yang kokoh (14:27)’.” (HR. Bukhori dan Muslim)
”Ketika
selesai Perang Badr, Nabi SAW menyuruh supaya melemparkan dua puluh empat tokoh
Quraisy dalam satu sumur di Badr yang sudah rusak. Dan biasanya Nabi SAW jika
menang pada suatu kaum maka tinggal di lapangan selama tiga hari, dan pada hari
ketiga seusai Perang Badr itu, Nabi SAW menyuruh mempersiapkan kendaraannya,
dan ketika sudah selesai beliau berjalan dan diikuti oleh sahabatnya, yang
mengira Nabi akan berhajat. Tiba-tiba beliau berdiri di tepi sumur lalu
memanggil nama-nama tokoh-tokoh Quraisy itu: Ya Fulan bin Fulan, ya Fulan bin
Fulan, apakah kalian suka sekiranya kalian taat kepada Allah dan Rasulullah,
sebab kami telah merasakan apa yang dijanjikan Tuhan kami itu benar, apakah
kalian juga merasakan apa yang dijanjikan Tuhanmu itu benar? Maka Nabi ditegur
oleh Umar: Ya Rasulallah, mengapakah engkau bicara dengan jasad yang tidak
bernyawa? Jawab Nabi: Demi Allah yang jiwaku di TanganNya, kalian tidak lebih
mendengar terhadap suaraku ini dari mereka.” (HR. Bukhori dan Muslim)
No comments:
Post a Comment